Jumat, 05 Februari 2016

tugas kimia lingkungan dampak pembuangan limbah rumah tangga terhadap kualitas air oepura.

DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP KUALITAS AIR DI OEPURA.

Lingkungan tempat kita hidup sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kita. Air  sebagai komponen  lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal. Namun, saat ini kualitas  air sangat memprihatinkan akibat pencemaran.
Pencemaran air dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran air dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar air yang dibuang ke air . Sumber pencemaran air juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti  banjir lahar, sebagai akibat dari meletusnya gunung berapi. Dampak dari pencemaran air tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas air, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
 Pencemaran air merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus, khususnya untuk daerah-daerah kota besar. Pencemaran air yang ada dapat berasal dari pembuangan limbah pabrik dan juga limbah rumah tangga. Saat ini mulai dilakukan upaya pemantauan pencemaran air. Dari hasil pemantauan tersebut diketahui ada beberapa parameter yang cukup memprihatinkan, diantaranya: sampah anorganik, seperti plastik,  dan karet serta sampah anorganik menjadi penyebab yang sangat vital terhadap berkurangnya kualitas air.
Pencemaran air akan terus berlangsung sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi, masyarakat akan semakin banyak menggunakan bahan-bahan kimia yang jika tidak disertai dengan pengetahuan tentang efeknya terhadap lingkungan akan berakibat pada semakn menurunnya kualitas air bersih.  Selain itu, kurangnya pengetahuan daur ulang terhadap sampah plastik dan sampah organik lainnya juga akan menyebabkan sampah plastik dan sampah organik terbengkalai yang pada akhirnya dibuang kesungai . Hal ini memberikan kontribusi besar dalam menurunkan kwalitas air yang dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim global.
Masalah yang diakibatkan oleh maraknya pencemaran air sudah terjadi di beberapa negara di dunia. Di india seluruh warganya mengantungkan hidupnya pada sungai gangga. Laporan terakhir pemerintah india menyatakan bahwa hampir 70 % warga India tidak mempunyai akses untuk mendapatkan air bersih. Dan tak kurang dari 1.000 anak meninggal setiap hari akibat menderita penyakit diare. Di China 90%  airnya telah terkontaminasi, akibatnya 500 juta orang kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Di Indonesia, juga ditemukan kasus pencemaran air. Limbah pabrik, yang masuk ke sungai besar seperti sungai citarum mengakibatkan puluhan spesies ikan mati dan membusuk. Hal yang sama juga terjadi di sungai mahakam, dimana akibat penambangan batu bara, seluruh area sungai mahakam tercemar. Pencemaran sungai mahakam berakibat pada berkurangnya pendapatan nelayan akibat banyaknya ikan yang mati. Kurangnya ketersediaan air untuk kebutuhan sehari – hari, bahkan laporan terakhir menyebutkan bahwa sebagian besar warga yang tinggal di bantaran sungai mahakam menderita kelainan pada kulit.
Masalah pencemaran air ini akan terus berlanjut seiring pertambahan jumlah penduduk di dunia. Daerah perkotaan merupakan daerah yang paling banyak terancam, sebab masyarakat akan cenderung menggunakan bahan – bahan yang memiliki nilai industry tinggi, sehingga apabila tidak di tangani secara baik akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan khususnya akses terhadap air bersih.
Gejala pencemaran air juga mulai muncul di Kota Kupang, khususnya air kali Oepura. Kali oepura memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, air mandi, dan irigasi untuk persawahan di daerah Maulafa, akhir – akhir ini mulai mengkhawatirkan. Air yang sangat di butuhkan masyarakat ini mulai dipenuhi oleh sampah – sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik. Di lokasi ditemukan banyak sekali botol plastik, kain maupun daun di dalam air, sehingga mengeluarkan aroma tak sedap dari dalam air.  Sampah – sampah anorganik dan sampah organik yang di buang oleh masyarakat di sekitar kali Oepura dan juga merupakan sampah kiriman dari daerah dataran tinggi.



























Gambar 1. Sampah yang terdapat dalam genangan air. Gambar 2. Tumpukan sampah yang terdapat di pinggiran genangan.

                  Pencemaran air di Oepura diperparah lagi pembuangan limbah sabun dan deterjen langsung kedalam air. Hal ini sangat memberikan pengaruh dan dampak yang sangat buruk terhadap kualitas air. Sebab logam – logam dan zat pembersih dari deterjen dan sabun akan larut ke dalam air sehingga membunuh hewan – hewan air seperti ikan dan lain sebagainya.  Selain membunuh hewan air maupun tanaman di air, juga mengancam kesehatan masyarakat, sebab ditemukan fakta bahwa beberapa anggota masyarakat yang sering menggunakan air tersebut untuk kebutuhan mandi dan mencuci mengalami kelainan pada kulit, seperti kudis dan panu. Fakta lain yang menunjukan gejala pencemaran adalah tumbuhnya tanaman eceng gondok, dimana tanaman ini merupakan salah satu indikator pencemaran akibat logam berat, sebab eceng gondok akan mengikat logam- logam yang larut didalam air.
                  Mengingat bahwa air merupakan suatu penunjang kesejahteraan masyarakat, maka diharapkan kesadaran semua pihak untuk menjaga kualitas air, dengan cara tidak membuang sampah ke kali atau selokan, serta tidak membuang limbah sabun dan deterjen kedalam kali atau selokan. Pemerintah diharapkan untuk membuatkan suatu peraturan khusus tentang air bersih, dan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air. Pemerintah  dalam hal ini dinas kebersihan diharapkan agar tidak hanya mengangkut sampah yang ada di kota tetapi juga di gang – gang agar dapat di kelola dengan baik dan tidak mencemari lingkungan.